SIMALUNGUN, SIAGA-NEWS.COM||
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas buah tanaman sawit, perawatan dan pemeliharaan merupakan salah satu program yang harus dilakukan oleh pihak manajemen pengelola.
Namun program itu sepertinya berbanding terbalik dengan yang terjadi di afdeling II, kebun Unit Bah Jambi, PTPN IV. Tanaman sawit terlihat ditumbuhi oleh rumput liar dan tumbuhan pakis yang menempel di pokok sawit, sebagaimana dengan hasil investigasi wartawan, Rabu, (12/6/2024).
Padahal Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) adalah untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas maksimal dengan biaya produksi serendah mungkin dan mempertahankan produktivitas yang tinggi secara berkelanjutan dan menjaga lingkungan perkebunan.
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam dan berproduksi tinggi, serta produksi yang maksimal, Manajemen PTPN lV Medan dan sub holding Palmco hingga saat ini terus menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk anggaran pemeliharaan kelapa sawit pada Tanaman Menghasilkan (TM ) dan Tanaman belum menghasilkan (TBM).
Adapun pemeliharaan yang pada umumnya dilakukan diantaranya melakukan pemupukan yang tepat waktu, melakukan pembersihan parit agar air tidak bertahan pada lahan perkebunan, melakukan pembasmian gulma agar kondisi lahan tumbuh optimal, pemupukan, perawatan piringan, pengendalian hama, penyemprotan gulma, dan masih banyak perawatan lainnya yang sudah dipastikan menggelontorkan anggaran yang cukup besar.
Akan tetapi oknum oknum tertentu, sering menyalahgunakan wewenangnya dengan maksud untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok tertentu, sehingga anggaran yang tadinya diperuntukkan untuk pemeliharaan tanaman kelapa sawit agar mendapatkan hasil yang baik namun dana anggaran pemeliharaan Tanaman Menghasilkan tersebut diduga masuk kantong pribadi, sehingga tanaman yang tadinya subur dan terawat serta terpelihara alhasil terbengkalai.
ditemukan Gulma pengganggu tanaman sawit seperti Mikania micrantha tumbuh subur hingga menutupi dahan sawit setinggi 5 meter. Selain itu Dongkel Anak Kayu (DAK) tidak dilakukan sesuai jadwal yang telah diterapkan sehingga Anak Kayu tumbuh subur dan dilihat dari besarnya Anak Kayu sepertinya sudah mencapai Tahunan.
Selain itu gulma seperti Lompong, tumbuhan Serimpi, anakan sawit ( Tukulan ) tumbuh di areal piringan dan ketiak pokok sawit. Pemeliharaan Pasar Pikul pun tidak ditemukan diarea ini, sehingga pemanen terbengkalai dalam pengumpulan TBS ke TPH. Padahal anggaran Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan PTPN IV dianggarkan dengan jumlah yang tidak sedikit, namun kenyataanya anggaran pemeliharaan tidak sepenuhnya dikucurkan dan diduga sebagian dari anggaran Pemeliharaan Tanaman tersebut masuk kantong oknum – oknum tertentu, bisa dari Mabes, Asisten hingga Asisten Kepala.
Warga berharap kepada Dirut PTPN IV Medan agar segera bertindak dan melakukan evaluasi kinerja kepada yang bersangkutan, supaya perkebunan milik BUMN di afdeling II Bah Jambi tidak semakin merugi.
Secara terpisah, kepala bagian Tanaman, Irvan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp tidak bersedia menjawab dan memberikan komentar.
Rahmat selaku Asisten kepala saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp memberikan jawaban setelah satu hari berlalu. Dengan memberitahukan bahwa lokasi yang dikirim wartawan telah dilakukan pembersihan. ••// LeMan